tag:blogger.com,1999:blog-18197534603122920372024-02-20T07:35:53.474-08:00Blog Kang ZaenalBagi-bagi carita ka balareaZaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.comBlogger50125tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-5304511060586604392010-05-29T00:13:00.001-07:002010-05-29T00:13:18.734-07:00Mengisi Catatan Kriminal di Formulir Lamaran PekerjaanSeorang pelamar mengisi formulir lamaran pekerjaan. Ketika dia sampai pada pertanyaan, "Apakah anda pernah ditangkap?"<br />
<br />
Dia menjawab, "Tidak."<br />
<br />
Pertanyaan berikutnya, sebenarnya merupakan pertanyaan bagi orang yang menjawab 'Ya', pertanyaan tersebut adalah "Mengapa?"<br />
<br />
Namun si pelamar tetap menjawab pertanyaan itu: "Tidak pernah berhasil ditangkap."Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-57989452193838901722010-05-29T00:11:00.000-07:002010-05-29T00:11:18.319-07:00Lamaran Pekerjaan Sebagai Mata-mata IndustriSeorang laki-laki melamar pekerjaan sebagai mata-mata industri. Bersama dengan beberapa pelamar lainnya, dia diberikan amplop yang disegel dan diberitahu untuk membawanya ke lantai empat.<br />
<br />
Namun, ketika laki-laki itu sendiri, dia berjalan ke ruangan yang sepi dan membuka amplop tersebut. Di dalamnya ada pesan yang berbunyi, "Anda adalah orang yang kami cari. Silakan melapor ke kantor bagian personalia di lantai 5."Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-511883675186371472010-05-29T00:06:00.000-07:002010-05-29T00:06:26.929-07:00Perundingan Perusahaan dengan Serikat PekerjaNegosiasi antara perusahaan dan serikat pekerja berakhir buntu. Perusahaan menolak salah seorang pegawainya yang menyalahi kontrak kerja dengan alasan sakit.<br />
<br />
Pada pagi harinya dalam meja perundingan, pimpinan negosiator dari perusahaan membawa surat kabar edisi pagi, "Orang ini," katanya, "kemarin ijin dengan alasan sakit!"<br />
<br />
Di situ, pada halaman olah raga, ada foto pegawai yang ijin sakit, yang baru saja memenangkan turnamen golf lokal dengan nilai yang memuaskan.<br />
<br />
Negosiator dari serikat pekerja tiba-tiba memecah kesunyian ruangan.<br />
<br />
"Wow," katanya, "Coba bayangkan skor yang bisa dia peroleh seumpama dia tidak sakit!"Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-83393220301603626842010-05-29T00:05:00.000-07:002010-05-29T00:05:16.456-07:00Memanggil Pegawai dengan Nama BelakangManajer pada sebuah perusahaan besar melihat pegawai baru pada suatu hari dan mengajaknya untuk masuk ke kantornya.<br />
<br />
"Siapa nama kamu?" itulah pertanyaan pertama yang diajukan oleh sang manajer.<br />
<br />
"John," balas pegawai baru tersebut.<br />
<br />
Sang manajer menjadi muram, "Begini, saya tidak tahu kamu dari perusahaan antah berantah yang seperti apa, tetapi saya tidak pernah sekalipun memanggil orang dengan nama depan mereka. Hal ini digunakan untuk membuat data marga yang akan diterapkan dalam memberikan otoritas setiap pegawai. Saya hanya akan memanggil pegawai dengan nama belakang saja - Pakpahan, Siriwa, Wijanarko, Uropmabin atau yang lainnya. Saya Robert Subroto, dipanggil sebagai Pak Subroto, Sekarang, karena sudah jelas, siapakah nama belakang kamu?"<br />
<br />
Pegawai yang baru tersebut menarik nafas dan berkata, "Sayang. Nama saya adalah John Sayang."<br />
<br />
"Baiklah... John, hal berikutnya yang akan saya beritahu kepada kamu adalah..."Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-79904571418157810172010-05-28T23:55:00.001-07:002010-05-28T23:55:58.670-07:00Hati Siapa Tak BimbangHati siapa tak bimbang<br />
Situ botak minta dikepang<br />
<br />
Buah kedondong Buah atep<br />
Dulu bencong sekarang tetepp ....<br />
<br />
Buah semangka buah duren<br />
Nggak nyangka gue keren<br />
<br />
Buah semangka buah manggis<br />
Nggak nyangka gue manis<br />
<br />
Buah apel di air payau<br />
Nggak level layauuuuuuu…..<br />
<br />
Pohon kelapa, Pohon durian,<br />
Pohon Cemara, Pohon Palem<br />
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!<br />
<br />
Buah Nanas, Buah bengkoang<br />
Buah jambu, Buah kedondong<br />
Ngerujak dooooooooonggggggg…<br />
<br />
Ada padi, Ada jagung<br />
Ada singkong, Ada pepaya<br />
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!<br />
<br />
Disini bingung, Disana linglung<br />
mangnya enak, engga nyambung….<br />
<br />
Buah semangka berdaun sirih<br />
Buah ajaib kali yah?????????<br />
<br />
Jalan kaki ke pasar baru<br />
Jauh boooooooooooo….<br />
<br />
Jambu merah di dinding<br />
Jangan marah just kidding<br />
<br />
Jauh di mata,dekat dihati<br />
Jauh di hati,dekat dimata<br />
Jauh-dekat tujuh ratus perak<br />
<br />
Nemu gesper, di pinggir jalan<br />
Kalo laper, makan tu gesper<br />
<br />
Men sana in corpore sano<br />
Gue maen kesana,<br />
Elo maen ke sono!<br />
<br />
Disana gunung, disini gunung,<br />
Ditengah-tengah bunga melati<br />
Saya bingung kamu pun bingung<br />
Kenapa ada bunga melati ???!?<br />
<br />
Anak ayam turun ke bumi<br />
Induk ayam naik kelangit<br />
Anak ayam nyari kelangit<br />
Induk ayam nyungsep ke bumi<br />
<br />
Sayur asem sayur sop<br />
laper nich<br />
<br />
dilangit ada tomat<br />
sengit amat<br />
<br />
buah kedongdong buah tomat<br />
Elu bodong amat<br />
<br />
buah duren di pohon beringin<br />
rese’ banget tuch duren….<br />
<br />
ayam kurus bulunya banyak<br />
rugi banget yang beli………<br />
<br />
kakak monyonk adik memble<br />
keturunan jelek kali ye…Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-90321857616934425442010-05-28T23:54:00.001-07:002010-05-28T23:54:57.659-07:00Dimana Kuang Hendak BertelurDimana kuang hendak bertelur<br />
Diatas lata dirongga batu<br />
Dimana tuan hendak tidur<br />
Diatas dada dirongga susu<br />
<br />
Elok berjalan kota tua<br />
Kiri kanan berbatang sepat<br />
Elok berbini orang tua<br />
Perut kenyang ajaran dapat<br />
<br />
Sakit kaki ditikam jeruju<br />
Jeruju ada didalam paya<br />
Sakit hati memandang susu<br />
Susu ada dalam kebaya<br />
<br />
Naik kebukit membeli lada<br />
Lada sebiji dibelah tujuh<br />
Apanya sakit berbini janda<br />
Anak tiri boleh disuruh<br />
<br />
Orang Sasak pergi ke Bali<br />
Membawa pelita semuanya<br />
Berbisik pekak dengan tuli<br />
Tertawa si buta melihatnya<br />
<br />
Jalan-jalan ke rawa-rawa<br />
Jika capai duduk di pohon palm<br />
Geli hati menahan tawa<br />
Melihat katak memakai helm<br />
<br />
Limau purut di tepi rawa,<br />
buah dilanting belum masak<br />
Sakit perut sebab tertawa,<br />
melihat kucing duduk berbedakZaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-48693187526555683342010-05-28T23:48:00.001-07:002010-05-28T23:48:58.816-07:00Anak Kecil yang Kurang AjarNasrudin biasa duduk-duduk di teras sebuah warung kopi. Suatu hari, seorang anak kecil laki-laki berlari di hadapannya sambil memukul kepala Nasrudin sehingga sorbannya melayang. Tapi sang Mullah tidak bereaksi apa-apa. Hal yang sama terjadi terus selama beberapa hari. Yang selalu dilakukan sang Mullah adalah mengambil sorbannya yang terjatuh dan mengenakannya kembali.<br />
<br />
Seseorang bertanya kepada Nasrudin mengapa ia tidak menangkap dan menghukum anak kecil itu, atau meminta orang lain untuk melakukanya.<br />
<br />
"Itu bukan cara yang tepat," kata Nasrudin.<br />
<br />
Suatu hari Nasrudin, terlambat datang ke warung kopi. Ketika sampai di sana, dilihatnya seorang serdadu dengan wajah yang seram sedang duduk di tempat yang biasanya ia duduki. Tiba-tiba anak kecil laki-laki itu muncul. Seperti biasanya, ia menonjok sorban orang yang duduk di tempat itu. Tanpa berkata apa-apa, sang serdadu menghunus pedangnya dan kemudian memenggal leher anak itu.<br />
<br />
"Ah, dia kan hanya anak kecil...!" gumam Nasrudin dengan penuh sesal.Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-10373685047929514122010-05-28T23:44:00.001-07:002010-05-28T23:44:32.833-07:00Perlakuan Sama Tapi Hasil Berbeda"Segala sesuatu yang ada harus dibagi sama rata," ujar seorang filsuf di hadapan sekelompok orang di warung kopi.<br />
<br />
"Aku tak yakin, itu akan terjadi," ujar seseorang yang selalu ragu.<br />
<br />
"Tapi, pernahkah engkau memberi kesempatan?" menimpali sang filsuf.<br />
<br />
"Aku pernah!" teriak Nasrudin. "Aku beri istriku dan keledaiku perlakuan yang sama. Mereka memperoleh apa yang betul-betul mereka inginkan."<br />
<br />
"Bagus sekali!" kata sang filsuf. "Sekarang katakan bagaimana hasilnya."<br />
<br />
"Hasilnya adalah seekor keledai yang baik, dan istri yang buruk."Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-20839638042149799792010-05-28T23:42:00.001-07:002010-05-28T23:42:43.345-07:00Ujian Menebak Isi Tangan"Menurut pandangan umum, para Sufi itu gila," gumam Nasrudin. "Menurut para orang bijak, mereka benar-benar penguasa dunia. Aku akan mengeceknya, supaya aku sendiri bisa yakin mana yang benar."<br />
<br />
Kemudian ia melihat seseorang yang tinggi besar, mengenakan jubah seperti seorang Sufi Akldan.<br />
<br />
"Sahabat," kata Nasrudin, "aku ingin membuat sebuah percobaan untuk menguji kekuatan jiwamu, dan juga kesehatan rohaniku."<br />
<br />
"Boleh. Silakan mulai," kata sang Akldan.<br />
<br />
Nasrudin membuat gerakan menyapu dengan tangannya, kemudian mengepalkan kedua tangannya. "Sekarang, apa yang ada ditanganku?"<br />
<br />
"Seekor kuda, kereta dan sais," ujar sang Alsldan cepat.<br />
<br />
"Itu sih bukan test," ujar Nasrudin marah, "Habis kamu sih tadi melihat aku mengambilnya."Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-25191054883100133592010-05-28T23:40:00.001-07:002010-05-28T23:40:37.176-07:00Bersembunyi Dari Pencuri<div class="story">Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya. Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di sudut ruangan.<br />
<br />
Si pencuri sedang mengaduk-aduk isi rumah Nasruddin mencari uang ataupun barang berharga yang dimiliki Nasruddin. Dia membuka lemari, laci-laci, kolong-kolong, dan lain-lain. la tapi tidak menemukan satu pun barang berharga. <br />
<br />
Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.<br />
<br />
Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam kotak itu. Pencuri itu sangat marah dan berkata, "Hei! Apa yang kau lakukan di dalam situ?"<br />
<br />
"Aku bersembunyi darimu," jawab Nasruddin.<br />
<br />
"Kenapa?"<br />
<br />
"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini."</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-26195049029830426462010-05-28T23:39:00.000-07:002010-05-28T23:39:05.814-07:00Kebijaksanaan dari Toko SepatuNasrudin diundang menghadiri sebuah pesta perkawinan. Sebelumnya, di rumah orang yang mengundang itu, ia pernah kehilangan sendal. Karenanya sekarang ia tidak lagi meninggalkan sepatunya di dekat pintu masuk, tapi menyimpannya di balik jubahnya.<br />
<br />
"Buku apa itu di dalam sakumu?" tanya tuan rumah kepada Nasrudin.<br />
"Ha, mungkin dia sedaang mencari-cari sepatuku," pikir Nasrudin, "untung aku dikenal sebagai kutu buku."<br />
Maka dengan sekeras-kerasnya ia berkata: "Tonjolan yang engkau lihat ini adalah Kebijaksanaan."<br />
<br />
"Menarik sekali! Dari toko buku mana engkau dapatkan itu?"<br />
"Yang jelas aku mendapatkannya dari toko sepatu!"Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-28676761108698587452010-04-19T01:41:00.000-07:002010-04-19T01:41:22.089-07:00Bodoran Sunda (Part3)<h1>Situasi Kondisi Toleransi Pandangan dan Jangkauan</h1><div class="story">Di sakola cilovri nuju aya pelajaran bahasa indonesia. Guru bahasa indonesia nyarios dina bahasa indonesia.<br />
Guru : "Anak-anak ku dalam menghadapi segala hal kita harus mempertimbangkan SIKONTOL PANJANG ya jangan lupa itu."<br />
Murid-murid: "Haaaaaa... haaaaaaa..." ( sadayana sareuri,aya oge murid anu nyantri mah raray na janteun beureum da isin ngadangu eta ke'cap.<br />
Guru: "Ada apa ini anak-anak kok malah tertawa sih. ( Kunaon barudak naha sareuri?)"<br />
Murid-murid: "Ihh bapak mah jorok dan tidak sopan menjadi guru teh, bukannya mengajar dengan sopan."<br />
Guru: "Memang apa yang jorok dari kata-kata bapak?"<br />
Murid-murid: "Tuh bapak bilang SIKONTOL PANJANG."<br />
Guru: "Oh itu,anak-anakku jadi belum tahu ya artinya SIKONTOL PANJANG. Kalian semuanya sudah berpikiran kotor dalam mengartikan SIKONTOL PANJANG ITU. Maksud bapak kita dalam menyikapi sesuatu harus memperhatikan SITuasi,KONdisi,TOLeransi,PANdangan,dan JANGkauan. Begitu maksud Bapak."<br />
Murid-murid: "Ohhhhhhhhh..."</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-15231197194214242012010-04-19T01:37:00.001-07:002010-04-19T01:37:37.253-07:00Ditilang Bapa Polisi<h1><br />
</h1><div class="story">Waktu eta teh s “Bedul" ngangge motor bade ka kota pas di parapatan aya sora nu niup piriwit. Teu disangka nu niup piriwit teh ya eta polisi, si Bedul teuinang mokaha maneh na komplit make helem ieuh.<br />
<br />
Langsung be maneh na eren. Terus yampeurkeun eta polisi nu ngaeureun keun manehna<br />
<br />
Bedul: "Ku naon pa abi di eureun keun??"<br />
Polisi: "Arek mariksa"<br />
Bedul : "Mariksa naon ?? Da abi mah teu nyandak NARKOBA………..<br />
Polisi: "lain eta maksud saya mah"<br />
Bedul: "Atuh naon ? Lain eta mah make di pariksa sagala"<br />
Polisi: "Ari SIM na mana ??"<br />
Bedul: "Oh eta maha bi can gaduh pa!"<br />
<br />
Kacaritakeun s Bedul di tilang be ku polisi. Hiji mansa s bedul mawa motor deuio ngaliwat parapatan deui. Si Bedul teu reuwaseun da mokaha maneh na ayeuna mah bogaeun SIM<br />
<br />
Langsung maneh na eureun<br />
<br />
Bedul: "Aya naon deui pa ??? SIM aya .... motor komplit Naon deui pa?"<br />
<br />
Polisi: "maneh teu pakai helem... Kapaksa ku saya maneh di tilang..."<br />
<br />
Poe isuk na Si Bedul leumpang alias jalan jalan sorangan. Pas kabeuneuran papanggih jeung polisi nu sok. Biasa nilang maneh na.Celetuk sibedul nanya ka eta polisi<br />
<br />
Bedul: "Pa? Ku naon abi teu dipariksa ku bapa? SIM aya helem di angge"<br />
<br />
Polisi: "Maneh na teu mawa motorrrrrrrrrrrra???"<br />
<br />
Bedul: "Ohhh euya ya... geuning aing bolohoy!"<br />
<br />
Si Bedul ngaleos eraeun bari maneh na neunggeulan sirah sorangan...</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-83428141732217770252010-04-19T01:35:00.001-07:002010-04-19T01:35:47.284-07:00Maling Hayam Jeung PangantenAwal carita mangsa peuting keur sepi jempling, aya maling keur ulak ilik ka katuhu jeung kenca, ngaler ngidul jeung ngulon, tuluy keteyep ngadekeutan ka hiji imah panggung, maklum dikampung mah masih keneh loba imah panggung, jeung biasana kolong imah teh sok dijieun kadang hayam, kandang entog, kandang kelenci, pokona mah kolong imah teh sok dijieun kandang ingonan anu manfaat keur kulawargana, multi level meureun nya ayeuna mah istilahna teh.<br />
<br />
Tah simaling teh caritana rek maling hayam, rerencepan muka panto kandang bari jeung dugdag-degdeg da sieun kadengeeun kunu boga imah, barang keur muka panto kandang ngadenge aya sora awewe "kang....tos dibuka......", simaling ngagerendeng na hatena "duh! nyahoeun aing muka panto", simaling jempe sakeudeung, teu kungsi lila tuluy moncor sirahna ka kandang, ti imah kadenge deui sora awewe "duh kang tos lebet nya !!!" sorana rada tarik, simaling ngorejat bari kukulutus dina hatena "haram jadah! nyahoeun aing rek maling hayam !", padahal nu dijero imah mah teu nyahoeun nanaon da puguh keur sosonoan, maklum masih pangantenan.<br />
<br />
Isukna simaling jualan bonteng di pasar, kabeneran sipanganten oge indit kapasar, pas liwat ka tukang bonteng awewena nyarita ka salakina bari ngadilak ka tukang bonteng, pokna teh "kang siga nu wengi nya!". maksudna kana bonteng, tapi Tukang bonteng ngageubeug hatena, rey...... beungeutna ngadadak beureum, tuluy hudang tina diukna, beretek lumpat tipoporose sieun ditewak, hatena baceo "duh bener-bener nyahoeun ka aing". padahal si awewe mah ngomong kitu teh kanu boga salakina.Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-54499525526414387412010-04-19T01:33:00.001-07:002010-04-19T01:33:59.172-07:00Kunti Jeung Tukang Sado<div class="story">Dina hiji peuting kacaritakeun mang Udin tukang sado rek balik saenggeus mangkal di dayeuh, pas keur ditengah jalan mang Udin nu euker mengendarai kuda supaya baik jalanya, ningali aya awewe keur nangtung disisi jalan bari make baju bodas bari buukna panjang nepi ka bujurna, ku mang udin ditanya:<br />
<br />
"Neng bade kamana wengi-wengi kieu'?". "Nya eta mang bade ka ka bojong lopang" jawab na.<br />
<br />
Tuluy singkat carita eta awewe teh milu ka mang udin da kampung mang udin ngaliwatan kampung nu rek dituju ku awewe eta. Pas nepi ka bojong lopang awewe eta turun bari ngasongkeun duit 20,000,.<br />
<br />
"Ah neng sawios atuh" ceuk mang udin. Si awewe eta teu loba carita bari init kana rungkun anu poek, barang teu lila mang udin kaget nempo duit 20,000 tadi rubah jadi daun kararas, Bari nga gurutu mang Udin nyarita "Dasar Kunti lanak",<br />
<br />
teu lila sia wewe eta bijil dei tina rungkun anu poek bari nyarita<br />
<br />
"Dari pada amang mah TUKANG SADO"</div><div class="story"> </div><div class="story">Mang Udin: ????/1&*%6 </div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-34383213386946196352010-04-19T01:29:00.001-07:002010-04-19T01:29:27.273-07:00Naheuran Pulsa<div class="story">Satu waktu seorang Bapak yang baru datang dari Toba mengunjungi anaknya yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah beberapa hari tinggal di rumah anaknya dia pun bermaksud mengunjungi familinya yang tidak jauh tinggalnya dari tempat kost anaknya di perkampungan yang padat dan harus melewati gang-gang. Dia pun membeli 2 kg mangga sebagai oleh-oleh.<br />
<br />
Di perjalananan karena gangnya memang sempit, setiap kali dia melewati orang-orang yang sedang duduk depan rumahnya, si Bapak mengatakan permisi dan disahut mangga. Si Bapak merasa heran, kok mereka tahu ya saya bawa mangga? Lalu diberikannya sebuah mangga kepada orang tersebut, demikian seterusnya setiap kali dia mengatakan permisi dan disahut mangga, dia memberikan sebuah mangga. Sampai akhirnya habislah mangga yang dibelinya tersebut.<br />
<br />
Sesampai di rumah kerabatnya, dia pun menceritakan bahwa tadinya dia membawa mangga untuk oleh-oleh, tetapi diperjalanan habis diminta orang-orang. Dia pun menceritakan apa yang dialaminya dan kerabatnya itu pun tertawa terbahak-bahak...<br />
<br />
Jang Adang Sada cenah mah manehna teh, sukses gede dina bisnis ngala durian. Unggal panen jaba seubeuh ngahenggoy durian, oge kapecretan rezeki katinggang durian nepi ka 10 juta unggal bulan. Kusabab ngarasa sukses, nya manehna hayangeun boga handphone saperti nu dipibanda ku Neng Dahlia nu geulis.<br />
<br />
Manehna meuli HP di segitiga emas, di parapatan lima Cibaduyut, alias jalan Siliwangi. Kieu kira-kira obrolan manehna jenung nu ngajual HP:<br />
<br />
Jang Adang (A) : "Kang, aya HP nu kira pas keur kuring, nu saperti dianggo ku Neng Dahlia tea?, mun bisa mah hentu leuwih ti dua juta."<br />
Tukang HP (TH) : "Ohh . aya Jang, type na NOKIA 3260, ngan rada badag pamencetannana, benten saeuting ti nu Neng Dahlia. Keur Ujang mah lah cukup 1,5 juta wae."<br />
A : "Boi... boi wah Si Akang mah. Jeung nomerna sakantenan pang masangkeun."<br />
TH : "Pulsana nu sabaraha Jang, rek nu 25 rebu, 50 rebu Atawa 100 rebu..."<br />
A : "Nu pangmahalna Kang, nu 100 rebu, piraku juragan pulsana ngan saeutik."<br />
TH : "Kitu sae Jang, ngan Ujang di mana linggih?"<br />
A : "Di Cibeulah tutugan gunung gede, lempeng ngaler anu brasna ka Babakan Saat, teras ngidul jol wae ka Cihanaang."<br />
TH : "Wah Jang, jauh atuh kitu mah, jaringan operator encan nepi ka dinya.."<br />
A : "Na ari si Akang, kuring teh juragan beunghar, bisi teu nyaho! Kuring hayang geura ngabel Ka Neng Dahlia, lamun 100 rebu teu cukup, keun ku kuring ditambah jadi 200 rebu asal nepi..."</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-31972616081307817532010-04-19T01:26:00.001-07:002010-04-19T01:26:09.763-07:00Film-Film Hollywood Versi Bahasa Sunda<div class="story">a. Saving Private Ryan - Nulungan si Rian<br />
<br />
b. Enemy At The Gate - Musuh Ngajedog di Pager<br />
<br />
c. Die Hard - Teu Paeh-Paeh<br />
<br />
d. Die Hard II - Can Paeh Keneh<br />
<br />
e. Die Hard III With A Vengeance - Nya’an euy Hese Pisan Paehna<br />
<br />
f. Bad Boys – budag bedegong<br />
<br />
g. Rocky - Osok Neunggeulan Batur<br />
<br />
h. Rain Man - Lalaki Cicing di Bogor<br />
<br />
i. Here’s Something About Marry - Ari Ceu Meri Teh Kunaon?<br />
<br />
j. Mission Impossible - Moal Bisa<br />
<br />
k. Titanic - Tilelep<br />
<br />
l. Paycheck - Nganjuk Heula<br />
<br />
m. Reign of Fire - Beubeuleuman<br />
<br />
n. Original Sin - Tara Ka Mesjid<br />
<br />
o. Sleepless In Seattle - Cenghar Di Ciateul<br />
<br />
p. Silence of The Lambs - Embe Pundung<br />
<br />
q. Ghost - Jurig Kasep<br />
<br />
r. Bad Boys - Budak Baong<br />
<br />
s. Are We There Yet? - Lila Teuing Nepina Euy?<br />
<br />
t. Home Alone - Tinggaleun<br />
<br />
u. Casablanca - Mengkol Ti Sudirman<br />
<br />
v. Gone In Sixty Seconds - Indit Siah Kaditu!<br />
<br />
w. The Awakening - Hudang Sare<br />
<br />
x. After The Sunset - Tereh Maghrib</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-80214540876282030772010-04-19T01:23:00.001-07:002010-04-19T01:23:20.013-07:00Baueun<h1><br />
</h1><div class="story">Ceuk beja Nyi Uti sok salingkuh jeung si Udin, tatangga sakaligus mantan kabogohna, lamun salakina keur gawe di Jakarta. Padahal salakina Nyi Uti sakitu galakna, tukang mabok tukan nyabok, pokona sagala dikobok. <br />
<br />
Hiji waktu Mang Usep, salakina Nyi Uti, rek indit deui ka Jakarta tapi hatena serba teu ngeunah, sieun pamajikan nana salingkuh. Untung otakna encer, menang akal jang nangkal supaya pamajikanna teu salingkuh.<br />
<br />
Mang Usep tuluy ngagambar gajah dina pingpingna Nyi Uti pake spidol. Hulu gajah persih dina pingpingna, tapi gambar tulalena nyanghareup kana bobogaan Nyi Uti. Pikiran Mang Usep, lamun eta gambar kahapus artina pamajikan nana geus salingkuh.<br />
<br />
Saenggeus ngagambar Mang Usep pamit rek gawe ka Jakarta, pamajikan nana ceurik pura-pura sedih, nutupan kabungah, na jeuro hate geus hayang geura salingkuh. Meuren geus sajam, salakina indit, si Udin geus dikamar Nyi Uti. <br />
<br />
Tapi teulila kadenge salakina balik deui, ngetok panto bari jojorowokan. Si Udin rewas, tuluy kabur liwat dapur paranti jalan kabur. Tinggal Nyi Uti bingung, rurusuhan ngagambar tulale gajah nu grus kahapus basa tadi salingkuh, tapi gambar tulalena jadi rubah, lain nyangharap kana anuna malah ngulampreh kahandap.<br />
<br />
Saeunggeus panto di buka, buru-buru Mang Usep mariksa pingpingna Nyi Uti, panasaran. Atuh sakitu jamotrotna bari nyentak Nyi Uti :<br />
<br />
Mang Usep : "Uti geuning gambar tulalena jadi kahandap, lain kaluhur ?"<br />
<br />
Nyi Uti geumeuteuran, tapi untung boga akal jang ngajawab.<br />
<br />
Nyi Uti : "Akang, meureun baueun, jadi weh tulalena ngulampreh kahandap !"</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-52362960360446670102010-04-19T01:17:00.000-07:002010-04-19T01:17:36.165-07:00Halu<h1><span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Geus jadi kabiasaan Jang Ahmad, sobat salakina, unggal wancina dahar beurang sok datang ka imah Nyi Ipah ngadon milu dahar.Keur jaman kiwari nu sagala serba mahal mah puguh we sagala teh kudu dirit-irit, kukituna kadatangan Jang Ahmad teh malah jadi nambahan beban kaluarga Nyi Ipah.</span></b></span></h1><div class="story"> <br />
Dina hiji beurang kurunyung Jang Ahmad datang ka imah Nyi Ipah.<br />
<br />
Jang Ahmad :"Kumaha Nyi wartosna.... damang ?" ceuk Jang Ahmad bari basa-basi<br />
<br />
Nyi Ipah :"Sae kang..." bari rada bendu<br />
<br />
Jang Ahmad :"Pami Kang Dadangna pangesto ? nuju kamana...?"<br />
<br />
Nyi Ipah :"Nuju di kebon, nyaeta ayeuna mah Kang Dadang teh rada kaganggu emutanana ayeuna teh.....". Nyi Ipah ngabohong bari masang taktik.<br />
<br />
Jang Ahmad :"Na kunaon kitu ...?" bari semu heran<br />
<br />
Nyi Ipah :"Nya duka kumaha Kang, ayeuna mah unggal aya tamu Kang Dadabg teh sok neunggeul tamuna ku halu..."<br />
Ngadenge kalakuan sobatna jadi owah, Jang Ahmad langsung pamitan....teu lila datang Jang Dadang, salaki Nyi Ipah.<br />
<br />
Jang Dadang :"Aya saha tamu bieu teh Nyi ?"<br />
<br />
Nyi Ipah :" Eta..... Kang Ahmad rek nambut halu ngan ku abdi teu dipasihkeun..." bari ngabohong<br />
<br />
Jang Dadang :"Naaa atuh halu-halu wae........kadieukeun urang susulkeun..." <br />
<br />
tuluy Jang Dadang nyusul Jang Ahmad bari mamawa halu. Teu lila Jang Ahmad geus mimiti kaciri tereh kasusul. <br />
<br />
Atuh Jang Dadang gogorowokan ngageroan Jang Ahmad bari ngacungkeun halu. Puguh we Jang Ahmad beuki tarik lumpatna pedah nempo Jang Dadang ngudag-ngudag bari ngacungkeun halu.</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-69519833031199465342010-04-19T01:15:00.000-07:002010-04-19T01:15:05.672-07:00Basa Bapa-Bapa Balanja Ka Palasar<div class="story">Basa na Salasa jam dalapan Mang Dadang ngahaja jalan ka pasar Majalaya hayang balanja lalab-lalaban jang sarapan. Barang datang ka pasar nyampak kang Dana mamawa anakna balanja kalapa salapan.<br />
<br />
Mang Dadang :"Naha kang balanja kalapa? Kan kang Dana aya tangkalna dalapan?"<br />
<br />
Kang Dana :"Ah … nya jang babawaan ka bapa mang, bapa saya hayang martabak kalapa…mang Dadang balanja lalab? Mana samarana?"<br />
<br />
Mang Dadang :"Aya tah laja ... salam."<br />
<br />
Kang Dana :"Naha laja salam, mang Dadang tara masak nya? Tah bawa kalapa jang lalab mah."<br />
<br />
Mang Dadang :"Nya lah ngajaran dahar lalab aya kalapaan …. mangga Kang."<br />
<br />
Kang Dana :"Mangga…."<br />
<br />
Mang Dadang kapaksa mamawa kalapa, padahal kahayangnamah mamawa samangka sakaranjang jang anak-anakna. Kang Dana mapay-mapay jalan satapak, rada hanjakal mamawa kalapana ngan dalapan... TAMAT... dadaaaah</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-8560039143587150682010-04-19T01:12:00.000-07:002010-04-19T01:12:28.375-07:00Bodoran Sunda (Part2)<h1>Copet Bandung</h1><div class="story">Hiji mangsa si sueb indit ka bandung naek bis.Maklum,na bis sok padedet ku muatan ari ges pinuhmah,nya si sueb teu kabagean jok kapaksa manehna nangtung.<br />
<br />
Keur anteng manehna ngalamun torojol aya copet kakarayapan kana pesak calanana,kabeneran pesak calana si sueb teh ges soeh(robek),trus manehna ngomong kieu,<br />
<br />
Sueb : "Sok sia rek maling naon?"<br />
<br />
Copet: "Heunteu mang,"<br />
<br />
Sueb : "Sok mending digorowoken copet,atawa mendingan tuluy usapan bobogaan aing."<br />
<br />
Copet: "..?@/???Ehm..."</div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>Kodok Bangkong</h1><div class="story">Mang Juned poe eta kadatangan tamu dulurna pak Kosim ti Jakarta, kabeneran manehna jeung pak Kosim boga budak saumuran kira-kira 5 taunan. <br />
<br />
basa mang Juned keur ngobrol jeung pak Kosim di teras imah, anakna keur uplek maen koleci jeung anak pak Kosim. Keur anteng maen koleci, ujug-ujug gejlo weh aya bangkong luncat ka deukeut barudak nu keur maen koleci, atuh barudak teh rareuwaseun.<br />
<br />
Anak mang Juned: "Ih, awas aya bangkong, aya bangkong"<br />
<br />
Anak pak Kosim : "Idih, ada kodok, ada kodok"<br />
<br />
Anak mang Juned: "Yeeh, tong di kodok, geuleuh"<br />
<br />
Atuh mang Juned jeung pak Kosim nu ngadengekeun sing cakakak</div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>Kacang Hejo</h1><div class="story">Hiji peuting si aki jeung si nini keur ngalobrol di kamar memeh sare.<br />
<br />
Aki : "Nini urang teh geus karolot,aki rek menta dihampura bisi aya kasalahan ka Nini"<br />
<br />
Nini : "Ih aki sarua nini oge, urang silih hapura we atuh umur mah saha nu nyaho."<br />
<br />
Aki : "Sukur atuh ari nini rek ngahampura ka aki mah,sabab aki teh pernah salingkuh ka nini"<br />
<br />
Nini : "Kutan jeung saha aki?"<br />
<br />
Aki : "Eta jeung Si Edah tukang lotek tea,terus jeung Si Emeh anak Mang Sarkawi,malah jeung Si Icih oge nu dilebak ngalaman."<br />
<br />
Nini : "Nya ari aki geus ngaku mah bari jeung ngarasa kaduhung teu nanaon ki dihampura,tapi nini oge sarua geus pernah salingkuh."<br />
<br />
Aki : "Ari nini jeung saha?"<br />
<br />
Nini : "Ari nini mah mun geus salingkuh teh sok neundeun kacang hejo dia toples"<br />
<br />
Aki : "Toples nu di dapur nini?"<br />
<br />
Nini : "Enya aki,nu dina toples mah sesana pan anu sakeler mah beak dibubur." <br />
<br />
Aki : "????????!!!??" </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>Sendal Kuring</h1><div class="story">Di hiji poe jum'at saberes jum'atan, si ucok (orang batak nu karek pindah k bandung) ambek-ambekan da sendalna leungit,, si ucok nanya ka barudak nu keur nongkrong,,<br />
<br />
Si Ucok: "Heh kau barudak,, ninggali sendal kuring teu??"<br />
Barudak: "Sendal nu kumaha bang??"<br />
Si Ucok: "Eta sendal nu karek meuli bieu isuk-isuk"<br />
Barudak: "Wah teu apal bang"<br />
<br />
Datang Pa Haji nu karek kaluar ti Mesjid, di tanya oge ku si ucok...<br />
<br />
Si Ucok: "Pa Haji, sendal kuring leungit pa haji"<br />
Pa Haji: "Pahili meureun bang"<br />
Si Ucok: "Bah..! Siapa pula eta pa hili?? Wah kudu di bantai ku kuring..!"<br />
Pa Haji: "Eh si abang, Pahili teh Pagentos"<br />
Si Ucok: "Bah..! Duaan jeung si Pa gentos??? Wah duanana ku kuring rek di bantai..!"<br />
Pa Haji: "Aduh di bejaan teh teu ngarti-ngarti, pa haji uwih ahh...Assalamualaikum.."<br />
Si Ucok: "Bah..! Rek kamana Pa Haji?? Sendal kuring kumaha ieu??"</div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div> <h1>TKI di Arab Saudi</h1><div class="story">kacaritakeun dihiji lembur aya hiji pamuda nu kakara balik jadi TKI di arab saudi, kabejakeun si eta pamuda teh mawa babawaan loba pisan keur oleh-oleh jang pamajikana dilembur, tayohna mah eta beja teh kadengeeun ku bangsat anu geus biasa ngaranjah eta lembur, panjang carita eta bangsat teh geus siap-siap erek ngajorag imah TKI tea engke peuting. <br />
<br />
kacaritakeun eta bangsat teh geus ngadakom dina kenteng nunguan nu boga imah sare, sanggeus lila di tungguan nu boga imah teh can sare wae kadon hayeuh ngobrol terus sosonoan dapuguh geus lila tea teu panggih. <br />
<br />
sibangsat geus teu kuat cangkeuleun nungguan bari ngadedengekeun nuboga imah, bari pok salakina ngomong ka pajikan na salakina: euh nyi meni liket asa ketan kieu. ceuk salakina...<br />
<br />
pamajikan na seuri bari ngarangul... ngadenge kitu sibangsat anu geus lila nungguan beuki keuheul wae atuh, jrut manehna turun tina suhunan bari pok ngomong "oncoman we sakalian ajig....bari dirigdig lumpat si bangsat teh. teu kosi lila eta bangsat teh balik deui bari " jedak...najong bilik manehna ngomong deui dasar ulen siah... dirigdig deui we eta sibangsat teh lumpat</div></div> </div> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>Budak Angkot</h1><div class="story">Dina hiji poe, aya ibu-ibu numpak angkot bari ngangais budak. tapi tisabareng naek angkot, eta budak teh teu eureun ceurik wae, <br />
<br />
tayohnamah eta budak teh hayangeun nyusu tapi indungna eraeun da puguh angkot teh pinuh, tuluy wae ku indungna di beberah sina repeh, tapi eta budak kalah beuki tarik ceurikna teh.nya akhirna mah indungna ngelehan era era oge susuna dikaluarkeun tuluy di asongkeun kabudakna bari tuluy dirungkupan ku samping.<br />
<br />
teu kosi lila eta budak kaluar nolol tina samping bari pok ngomong ka penumpang sejena "ngalaleueut a ......"</div> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>Poe Jumaah</h1><div class="story">Isak : "Rus, ari ayeuna poe naon?"<br />
Rusdi : "Poe Kemis"<br />
Isak : "Ari isukan"?<br />
Rusdi : "Poe Jumaah"<br />
Isak : "Ari geus Jumaah?"<br />
Rusdi : "Nya balik atuh Sak, piraku cicing wae di mesjid".<br />
Isak : "Pinter geuning Rusdi mah."<br />
(Rusdi jeung Isak tingserengeh, dibaturan ku nu maca)</div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>Nuntut Elmu</h1><div class="story">Hiji poe Bu Mirna guru SD kelas lima keur nerangkeun hal kawajiban nuntut elmu. Sanggeus nerangkeun tuluy Bu Mirna nanya ka barudak kelas lima.<br />
<br />
Bu Mirna, "Barudak, ari nuntut elmu teh kawajiban saha? Naha kawajiban Ibu atawa maneh?"<br />
<br />
Barudak, "Maneeehh......!" Ceuk barudak saur manuk.<br />
<br />
Bu Mirna baeud.</div> </div> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>Beakeun Bahan</h1><div class="story">Dina hiji mangsa Pa ulis indit ka Rumah sakit,maksudna nek ngoprasi anakna anu suing, sabab cek beja ti bupati aya program Operasi biwir suing masal, <br />
<br />
Enya we pas tepika rumah sakit geus ngantri anu rek operasi, selang 5jam kakara ka giliran anak pa Ulis,"sok canak putra na pa kalebet"cek Dokter, selang 1jam geus beres, "beres dok?" cek pa ulis, "muhun pa,antosan 3 mingon nembe prbana di laan nya pa"saur dokter, leos weh pa ulis mulih.<br />
<br />
Selang samingu budak na pa ulis ngadu cenah aya nuaneh, sabab tiap anak pa ulis kiih(kahampangan) eta biwirna ngadadak enyar enyur ngageter, pa ulis reuwas.<br />
<br />
Isukna pa ulis langsung gura giru ka rumah sakit nek ngontrog dokter, pas geus paadu hareupan langsungwe pa ulis ngadu masalahna, " pa Dokter kunaon pura abdi teh biwirna jadikieu? " cek pa ulis, "nakumaha kitu pa.!" <br />
<br />
Dokter bingung, "kieu pa kunaon tiap putra abdi kahampangan biwirna enyar enyur ngageter?", jawab dokter "o... Punten pa kumargi, bahan kange nambal biwir putra bapa seep, nya kuabdi di gentos ku daging gagaduhan sapi anu awewena.".."o... Paingan atuh, kabitaeun meren..."</div> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"> </div><div class="story"><h1>2 X 2 = 0</h1><div class="story">Basa dina pelajaran matematika SD,<br />
<br />
Guru : "Opat tambah dua sabaraha Nang?"<br />
<br />
Unang : "Genep Pa"<br />
<br />
Guru : "Alus, ari lima dikurang dua sabaraha Ti?"<br />
<br />
Tuti : "Tilu.."<br />
<br />
Guru : "Bener... ari dua dikali dua sabaraha Lih?"<br />
<br />
Olih (bari luak-lieuk) : "Seep Pa Guru ...."<br />
<br />
Guru : "Naha bisa kitu Lih ?"<br />
<br />
Olih : "Muhun pami tangkal sampeu dua dikali duanana nya seep we..."<br />
<br />
Guru : "??!!"</div> </div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-25646525277815486532010-04-19T01:10:00.001-07:002010-04-19T01:10:13.439-07:00SeMeSan<div class="story">Pasosore jang Imat ngahajakeun ulin ka Si Nana sobatna. Kasampak di imah Si Nana aya Ninina keur ngawangkong di hareup bari ngawedang kopi hideung jeung seupan sampeu anyar nyait tina panyeupanan, panas tur ngebul keneh.<br />
<br />
Jang Imat nyampeurkeun tuluy nanya ka ninina si Nana.<br />
<br />
Imat, "Punten Ni, ari Nana aya di ompok deh?"<br />
<br />
Nini, "Aya bieu mah di tukang keur semesan sosoranganan wae handapeun tangkal kopo."<br />
<br />
Imat, "Haaarr...ari nini, piraku maen batminton sosoranganan?"<br />
<br />
Nini, "Lain keur batminton, tapi keur semesan, eta geuning nu sok dipencetan ku indung leungeun make hempon."<br />
<br />
Imat, "Oohh...sanes semesan atuh Ni, tapi SMS-an eta mah. Kunaon dipencetana ku indung leungeun henteu ku cinggir nya Ni?"<br />
<br />
Nini, "Bieung ah, teu nyararaho kuring mah."<br />
<br />
Imat, "Ari cinggir mah paranti meresihan rorompok korong."<br />
<br />
Nini, "Nurustunjung siah, kuring keur ngawedang yeuh!"<br />
<br />
Imat, "He-he, punen Ni, heureuy. Mangga atuh, rek ka tukang nyampeur si Nana, bisi kumaha onam..!"<br />
<br />
Nini, "Nos! Kaditu sampeurkeun bege!"</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-89735095807217212872010-04-19T01:09:00.000-07:002010-04-19T01:09:04.442-07:00Tukang Obat - Nyeri Sirah<div class="story">Sebut wae ngarana Mang Ihin, tukang obat keliling, nu sok mangkal di hareupeun kantor pos. Jam dalapan manehna geus ngampar, manehna teh spesialisasina kana obat nyeri sirah tradisional, bari terus gogorowokan sangkan nu liwat katarik ku obat nyeri sirah "made in" manehna.<br />
<br />
Mang Ihin terus noroweco, "Bapa-bapa, ibu-ibu, sareng saderek sadaya, mangga cobian ieu obat, dupi obat nu didagangkeun ku sim kuring taya lian ti obat nyeri sirah, obat nu cespleng. <br />
<br />
Upami Bapa atawa ibu katerap panyawat nyeri sirah, cobian nuang ieu obat, moal samenit-menit acan eta panyawat nyeri sirah bakal ical, ieu memang terbukti obat nyeri sirah paling cespleng," cek Mang Ihin teu siriknya nepi ka gogorowokan, ampir-ampiran beakeun sora.<br />
<br />
Tapi saurang oge teu aya nu mirosea, nu liwat ukur ngareret wungkul. Malah nu liwat kalah katarik ku atraksi tukang obat kulit nu maenkeun oray kobra.<br />
<br />
Geus leuwih ti tilu jam meureun Mang Ihin gogorowokan teh. Geus kasawang ku manehna moal aya jalma nu ngabandungan omongan manehna, Mang Ihin terus meresan daganganana. Memeh balik, manehna nyampeurkeun tukang dagang nu ngadon dagang di jero kios sisi jalan.<br />
<br />
"Peryogi naon Mang?", Ceuk nu dagang tina jero kios.<br />
<br />
Mang Ihin, "Cik Jang, sugan aya procold, meser dua mah. Puguh rada nyeri sirah Emang teh, dagang ti isuk teu aya nu ngareret-reret acan" Ceuk Mang Ihin bari ngasongkeun duit lima rebuan salambar.</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-83991229121596026212010-04-19T00:59:00.002-07:002010-04-19T00:59:29.450-07:00Maung jeung Uncal (bodor si cepot)<div class="story">Hiji poe leuweung nu sakitu legana kaduruk nepi ka cai ge garing bakating ku panasna seuneu. sasatoan kabeh mencar kalabur kaluar, teu nyesa hiji hijieun acan.<br />
<br />
Sanggeus kahuruan tinggal haseupna tina jeuro guha kaluar indung jeung anak maung.<br />
<br />
"Ma..aden lapar" anak maung ka indungna<br />
<br />
"Nya ke urang..." can ge beres nyarita, ti tukangeun kaluar oge uncal ti jeuro guha, singhoreng uncal jalu nu ngilu nyumput.<br />
<br />
"Ma itu uncal..udag ma aden hayang daging uncal" anak maung rada ngagareuwahkeun indungna anu reuwaseun.<br />
<br />
Indung maung teu talangke langsung luncat ngudag eta uncal.<br />
<br />
Uncal anu leuwih leutik leuwih lincah tibatan maung, ngan satarik tarikna ge sato nu geus nahan lapar jeung hawa panas duanana beuki laun, ngan sakadang uncal gancang manggih jalan manehna lulumpatan ngaliwatan tangkal kai nu rekep, maung bati ku nafsu teu bisa newak bae beunang kadeoh, manehna muru uncal ngan..awak maung tungtungna nyelap na sela tangkal.<br />
<br />
Kanyahoan maung teu bisa ojah, uncal nguriling balik deui. abong jalu sanajan uncal boga pikiran cabul.<br />
<br />
"Ah..bae sagalakna maung, da ti tukang mah angger we maung bikang" uncal ngomong sorangan. geus kitumah maung teh diopi ku uncal. geus beres uncal terus lumpat deui bari heheotan..(aya kituh uncal nga heot).<br />
<br />
Geus bisa leupas maung balik deui ka anakna.<br />
<br />
"Ma...ma..kumaha SI UNCAL teh beunang...mana ma..aden lapar.."<br />
<br />
Indung maung kadon jamutrut ka anakna " eh...ari maneh tong susa sisi PAPIH kituh!!!" bari ngaleos.</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1819753460312292037.post-61635465410477714382010-04-19T00:59:00.001-07:002010-04-19T00:59:14.941-07:00Terjun Make Payung<div class="story">Kacaritakeun Solihin budak anu butut boga babaturan ngarana Ii nu kasep jeung Ginda nu super cool. Di hiji waktu barudak nu tilu eta ulin ka tempat latihan TNI angkatan udara terjun payung.<br />
<br />
Ii : "heh ihin, abi rek nanya ka maneh. Majar maneh teh pinter lin?"<br />
<br />
Solihin : "rek nanya naon maneh? Naon wae pertanyaannana pasti ku kuring mah ka jawab." ( sabari masang wajah anu balaga. Padahal mani geuleuh gaya na teh)<br />
<br />
Ginda : "bener hin maenya the master teu bisa ngajawab" (bari semu ngaledek)<br />
<br />
Solihin : "heueuh bener"<br />
<br />
Ii : "kieu hin, urang rek nanya. Mana nu bener ? "terjun payung teh terjun make payung" atawa "terjun payung teh terjun make pa" "sok jawab mana nu bener. Kapanan maneh teh pinter"<br />
<br />
Ginda : "sok hin jawab. Ulah lobah mikir"<br />
<br />
Solihin : "gampang atuh eta mah. Nya nu bener mah atuh terjun payung teh terjun make payung. Kumah benerteu?â€<br />
<br />
Ii + ginda: "wah ihin, maneh bener pisan. Bener bener bener goblok gebloh teu katulungan matak ge sakola meh rada ngarti seutikmah"(sabari seuri cacarawakan)<br />
<br />
Solihin : "naha uing salah kitu"(sabari mikir)<br />
<br />
Ginda : "geus ayeuanamah, supaya maneh yakin mana jawaban nu bener. Ayeuna urang terjun payung. Maneh terjunna make payung. Urang jeung si ii make parasut"<br />
<br />
Solihin : "hayu. Ke keheula lamun urang terjun tina kapal atuh meureun koidâ€"<br />
Ii + ginda: "pikiran we olangan. Da moal nyaho ari can di ajaran mah"<br />
<br />
Solihin : "?@#??!%%!#~`"</div>Zaenal Fahmihttp://www.blogger.com/profile/14423556322022269530noreply@blogger.com0